Sunday, July 7, 2013

MysteryGame@Area47: HOLIDAY IN HELL™, episode 3

Kamu kembali ke tengah-tengah kampung, di mana semua warung makan berjejer dan dipenuhi tamu-tamu yang tampak asing dan menakutkan bagimu. Kamu segera menghampiri si beruang, yang kini tidak seribut sebelumnya lagi. Tapi tentu saja dia masih jauh lebih bawel ketimbang si Pak Kades yang sepertinya a good listener. Beberapa orang lain merapat, memberimu secuil tempat duduk di samping si beruang.

"Makasih," ucapmu pada orang-orang itu--namun mereka tidak menyahut sama sekali. Sejujurnya, kamu rada terheran-heran dengan penduduk desa yang sepertinya ramah dan baik hati namun sekaligus juga tidak banyak omong. Tapi kamu memutuskan untuk tidak mempermasalahkan hal itu. Toh kamu sudah ditolong oleh mereka. Jadi kamu pun berpaling pada si beruang. "Halo, Pak. Bapak makan apa?"

"Bakmi ayam," sahut si beruang. "Enak lho! Dagingnya empuk sekali! Ayo, pesan satu juga!"

Sepertinya ucapan si beruang memang patut dipercaya, soalnya di depan si beruang bertumpuk-tumpuk empat mangkuk yang sudah licin tandas, plus satu yang tinggal setengah mangkuk dan sedang dinikmati oleh si beruang. Kamu pun meneriakkan pesananmu pada pemilik warung yang juga tidak menyahutmu, namun segera menyiapkan pesananmu.

Dalam sekejap, semangkuk bakmi yang hangat dan wanginya menerbitkan air liur sudah siap di hadapanmu. Berhubung tadinya tidak bernafsu makan saking capeknya, kamu jadi tak menyangka, ternyata kamu memang sudah lapar banget. Perutmu langsung berbunyi keras saat mencium wangi bakmi yang menggoda ini. Mana bentuknya juga sangat menarik hati--bakmi yang kecil dan halus, dengan kuah kaldu yang kental, potongan-potongan daging yang kecil-kecil, daun bawang gurih, dan seledri segar. Kamu segera menambahkan sedikit kecap manis dan sambal buatan sendiri, lalu mencicipi kuahnya sedikit.

Ahhhh, enaknyaaaa!

Kamu segera menghunjamkan sendok dan garpumu ke dalam bakmi dan siap untuk menyendokkannya ke dalam mulutmu, saat sesuatu di dalam bakmi tertangkap oleh matamu.

OMAYGAAATTT ITU POTONGAN JEMPOL ORANG!!!

Lebih celakanya lagi, kamu mengenali jempol itu. Jempol yang dilingkari cincin Hello Kitty yang dipakai oleh Pak Supir! Apakah potongan-potongan daging yang kecil-kecil ini adalah... daging Pak Supir? Ataukah semua penumpang bis sudah menjelma menjadi bahan masakan yang dipakai semua pemilik warung malam ini? Apa ini berarti, hanya kamu dan si beruang yang berhasil selamat?

Perutmu yang tadinya lapar langsung bergolak, membuatmu jadi mual dan kepingin muntah. Kamu langsung berlari keluar dari warung dan muntah di rerumputan terdekat.

"Ada apa?" tanya si beruang dengan suara heran. "Kirain elo laper, dek!"

"Aku..." Kamu mengusap mulutmu dengan punggung tangan, lalu menoleh ke warung yang dipenuhi dengan orang-orang yang semuanya sedang memandangimu.

Kenapa selama ini kamu begitu buta? Semuanya begitu tidak wajar! Orang-orang yang berpakaian kumal, yang hanya muncul di malam hari, dan tidak punya cermin di rumah mereka. Wajah mereka muram, kulit mereka kusam, gerakan mereka lambat. Mereka jarang membuka mulut, tapi terdengar suara mereka, seperti yang terjadi pada waktu kamu pertama bertemu anak-anak yang memandu kalian ke sini--dan baru kamu sadari, begitu pula yang terjadi pada Pak Kades! Namun saat mereka membuka mulut untuk makan, kamu bisa melihat gigi-gigi mereka yang hitam-hitam.

Dan sekarang kamu akhirnya tahu rahasia mereka: mereka juga makan daging manusia.

Siapakah orang-orang kampung ini sebenarnya? Zombie? Tetapi zombie tidak bisa bicara kan?

Yang lebih mengerikan lagi, kamu melihat bahwa si beruang juga sudah memiliki ciri-ciri seperti mereka. Dia masih saja lumayan bawel, akan tetapi kulitnya yang tadinya gelap kini mulai memucat. Wajahnya juga jadi suram, dan warna bajunya mulai memudar. Giginya pun mulai menghitam, meski baru sedikit saja. Apakah setelah bergaul dengan orang-orang ini, kamu juga akan berubah menjadi seperti mereka?

Tidak, kamu tidak mau! Kamu masih mau tetap menjadi dirimu yang dulu! Apa pun yang terjadi, kamu harus menyelamatkan diri dan kabur dari sini!

Sebagai langkah pertama, kamu harus berpura-pura kamu masih salah satu di antara mereka. Kalau tidak, bisa jadi mereka akan menangkapmu dan, amit-amit, menjadikanmu sebagai isi salah satu panci tersebut. Kamu tidak boleh membangkitkan kecurigaan mereka.

"Maaf," ucapmu terbata-bata lantaran gugup karena harus bersandiwara di depan banyak orang, padahal kamu tidak bakat akting. Biasanya kamu cuma bisa jadi pohon di acara sandiwara sekolahan, dan itu pun sering kena omel guru drama. "Kayaknya aku sakit maag. Mungkin lebih baik kamu yang ngabisin bakmiku aja, Pak Beruang."

Ups. Tanpa sengaja, kamu memanggil si beruang dengan nama Pak Beruang. Apa boleh buat, setelah ditelaah lagi, kamu memang belum tahu nama aslinya. Namun si beruang tampaknya oke-oke saja dipanggil Pak Beruang. "Baiklah. Kebetulan gue memang mau nambah lagi. Nggak tau kenapa, gue rasanya laper terus."

Kamu merasa, kamu tahu alasannya. Sepertinya si beruang tak bakalan berhenti makan sampai pagi menjelang--atau sampai dia menjelma menjadi salah satu dari orang-orang kampung itu. Gawat, kalau kamu menawarkan makananmu pada si beruang, itu berarti kamu akan mempercepat proses itu.

"Ehm, atau ada orang lain yang butuh makananku?" tanyamu dengan penuh harap.

"What the hell?!" teriak si beruang tak senang. "Elo nggak mau bagi-bagi sama gue?"

"Eh, bukan begitu maksudnya, Pak..."

"Kalo begitu, ini buat gue!"

Kamu memandangi tanpa daya saat si beruang mulai menyeruput bakmi yang tadinya adalah milikmu. Haishh, tadinya kamu berharap bisa menolong si beruang sekaligus menyelamatkan dirimu. Apa daya, si beruang tampak posesif banget dengan semua makanan yang tergeletak di depannya. Sepertinya kamu tak bakalan bisa berbuat apa-apa untuknya, kecuali kalau kamu bersedia mempertaruhkan nyawamu sendiri. Celakanya, kamu yakin si beruang tak bakalan memercayaimu meski kamu sudah mengambil risiko superbesar itu. Jadi terpaksa kamu membiarkannya menyikat makananmu, sementara kamu meninggalkan tempat itu dengan tergopoh-gopoh.

Langkahmu makin memelan saat kamu kembali ke rumah Pak Kades. Kamu tidak ingin kembali ke situ. Amit-amit, di kamarmu ada sosok mengerikan yang merangkak-rangkak di atas ranjang! Sebenarnya, dibayar berapa pun juga kamu tidak sudi balik ke sana. Tapi kini taruhannya adalah nyawamu. Kalau kamu langsung kabur, semua pasti akan curiga, dan tahu-tahu saja kamu sudah berakhir di atas talenan seseorang. Lagi pula, ranselmu tercinta masih ada di dalam kamar. Meninggalkan ransel itu--dan seluruh perbekalanmu--dan kabur ke dalam hutan yang suka bikin nyasar sama saja dengan mati.

Kamu tidak punya pilihan lain. Kamu harus kembali ke kamar itu.

Dengan berat hati kamu memasuki rumah Pak Kades. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini kamu sendirian saja. Itu sebabnya kamu mulai bisa meresapi suasana rumah itu. Rumah yang sudah sangat kuno, tanpa ada satu pun benda elektronik. Setiap perabot yang ada menunjukkan usia yang sudah sangat tua. Warna yang pudar, dengan permukaan yang sudah retak atau terkelupas dan dipenuhi bekas-bekas noda, serta sarang laba-laba di sudut ruangan. Meski begitu, tempat ini masih layak huni, dan pada beberapa bagian cukup bersih. Terutama di dapur. Sepertinya, satu-satunya kegiatan yang rajin dilakukan orang-orang ini adalah makan. Makan daging manusia.

Astaga, mereka ini kanibal atau apa sih sebenarnya?

Kamu tiba di depan pintu kamarmu. Mendadak kengerian yang amat sangat menyergap hatimu. Kamu amat sangat tidak ingin masuk. Kamu takut, saat kamu membuka pintu, sosok merangkak itu sudah menunggu di depan pintu, tersenyum padamu dengan mulut yang begitu lebar, dengan gigi-gigi rusak yang siap memakanmu. Omaygaaaattt. Bisa-bisa kamu mati jantungan sebelum keburu disantap hidup-hidup. Tapi kamu juga tahu, tanpa ranselmu kamu tak bakalan mungkin bisa bertahan. Akhirnya, setelah mengumpulkan keberanianmu yang cuma secuil, kamu pun memutar hendel dan memasuki kamar itu.

INSTRUKSI MysteryGame@Area47 UNTUK MINGGU INI:

Hai para peserta MysteryGame@Area47 yang sudah mendaftarkan diri!

Kirimkan email ke lexiexu47@gmail.com dengan subject yang diisi dengan nama kalian diikuti dengan jawaban atas pertanyaan ini:

APAKAH YANG AKAN KAMU LAKUKAN SETELAH MASUK KE DALAM KAMAR?
(Pilihan jawaban:
1. Ambil ransel dan kabur secepat-cepatnya.
2. Mengumpulkan cermin dan sisir yang jatuh, lalu mencoba menantang si sosok merangkak.
3. Mencoba bertahan semalaman.)

Lexie tunggu jawabannya sampai enam hari lagi. Jangan sampai telat ya mengirimkan jawabannya, karena setelahnya adalah episode battle untuk menghitung poin. Ini berarti, yang telat mengirim jawaban akan otomatis dieliminasi! ^^

Good luck, everybody!

xoxo,
Lexie

No comments: