Wednesday, January 12, 2011

What's hot on Lexie's January 2011

Hai, semuanya! Apa kabarnya di tahun 2011? Semoga lebih baik dari tahun 2010 ya! *kedip*

Kemaren aku baru saja menerima kabar dari editorku tersayang, Mbak Vera, bahwa Obsesi ternyata bakalan cetak ulang! Kabar yang benar-benar di luar dugaanku, soalnya Obsesi kan baru terbit dua setengah bulan lalu. Saking senangnya membaca email dari Mbak Vera, aku langsung loncat-loncat en hasilnya aku nyaris terkilir. Dasar ceroboh banget (yah gak apa-apa, yang penting senang, hehehe). Thanks banget ya, para pembaca! Tanpa dukungan kalian, semua ini nggak mungkin terjadi. Love you all!

Anyway, bukan cuma itu aja kabar yang disampaikan Mbak Ver. Lanjutan Obsesi, yaitu Pengurus MOS Harus Mati, juga udah selesai di-edit, siap setting! Wow! Terus terang aja, aku nggak gitu ngerti istilah "siap setting" (maklum new bie dalam dunia penulisan) tapi sepertinya udah sip banget. Sayangnya Maryna, ilustrator keren yang juga merancang cover Obsesi dan Ratu Preman, sedang full-booked. Ya nggak heran, hasil karyanya bagus banget sih. Kalau aku kudu ngantre, itu gak masalah, soalnya demi mendapatkan yang terbaik!

Begitulah sekilas info tentang kerjaanku. Sekarang aku masih sibuk juga nulis Omen. Kemajuannya nggak secepat yang kuharapkan karena aku harus membangun suasana tegang dari pertengahan cerita, tapi aku yakin bisa menamatkannya dalam waktu satu atau dua bulan lagi. Iya, memang tidak secepat Obsesi, yang kutulis dalam waktu sebulan saja, tapi sekarang ini hidupku juga jauh lebih sibuk ketimbang waktu nulis Obsesi. Sampai-sampai kerjaanku nyuri waktu supaya bisa nulis. Andai aku punya waktu luang lebih baik. -_-

Oke deh, segini dulu dariku. Until next time...

xoxo,
Lexie

Tuesday, January 4, 2011

Happy New Year!

Nggak terasa, tahu-tahu saja tahun 2010 sudah berakhir. Buatku, tahun 2010 sangat berkesan, karena ada banyak sekali peristiwa yang terjadi:

  • Oke, sebenarnya tahun ini aku mengalami masa-masa yang sangat sulit. Tapi semua itu nggak percuma. Pada akhirnya, aku menemukan jati diriku yang sebenarnya. The new me, tanpa ekspektasi dari orang lain sama sekali, tanpa dipengaruhi orang-orang yang berusaha memengaruhiku. Dan sekarang, aku sangat suka diriku yang sebenarnya. ^^
  • Pulang ke kampung halamanku di Pontianak selama setengah tahun, setelah nyaris dua dekade meninggalkannya. Memang sih aku pernah kembali ke sana, kalau nggak salah tahun 1998, waktu omaku meninggal, tapi cuma empat hari aja dan selama itu aku cuma mendekam di rumah duka aja. Kali ini, aku kembali mengalami rasanya jadi orang Pontianak. Sedih rasanya waktu harus meninggalkannya. Suatu hari, aku pasti akan kembali lagi. Seperti kata Arnold Schwarzenegger, "I'll be back." (Tapi tanpa membawa senjata raksasa, tentunya.)
  • Di saat-saat sulit, aku kehilangan banyak teman lama. Tapi aku nggak menyesal, karena teman-teman lama yang tersisa adalah my gold friends. Kalian tahu kan, kata pepatah, "New friends are silver, but old friends are gold." Dan aku juga ketemu banyak silver friends. Yay!
  • Menerbitkan satu buku, yaitu Obsesi, dan menuliskan 3,5 buku. Yep, Omen masih dalam penulisan, baru setengah aja. Semoga bisa kelar pada bulan Februari. Soal menerbitkan buku, Pengurus MOS Harus Mati dijadwalkan terbit bulan Maret-April. Semoga tahun ini bisa menerbitkan dua buku. Maunya sih lebih. Dan juga, aku berniat untuk menjelajahi genre baru.
  • Dan yang terakhir dan terpenting adalah Alexis. Seperti yang kubilang tadi, aku mengalami masa-masa yang sangat sulit. Tapi yang membuatku tetap tegak dan berjalan maju adalah Alexis. Tanpa dia, aku sudah hancur di tengah-tengah karena kehilangan yang begitu banyak. Banyak orang bilang, anak berutang banyak pada orangtua. Dalam kasusku malah sebaliknya. And I really, really thank God for it
Resolusi Tahun Baru? Jujur saja, aku nggak punya. Bertahun-tahun aku bikin resolusi Tahun Baru, nggak ada satu pun yang tercapai. Setengahnya pun nggak. Jadi, tahun ini, setiap hari aku akan berjuang sekuat tenaga, berusaha yang terbaik, dan melakukan segala sesuatu sebisa mungkin. Hasilnya mungkin saja lebih baik dari dugaanku.

Mudah-mudahan saja.