- Oke, sebenarnya tahun ini aku mengalami masa-masa yang sangat sulit. Tapi semua itu nggak percuma. Pada akhirnya, aku menemukan jati diriku yang sebenarnya. The new me, tanpa ekspektasi dari orang lain sama sekali, tanpa dipengaruhi orang-orang yang berusaha memengaruhiku. Dan sekarang, aku sangat suka diriku yang sebenarnya. ^^
- Pulang ke kampung halamanku di Pontianak selama setengah tahun, setelah nyaris dua dekade meninggalkannya. Memang sih aku pernah kembali ke sana, kalau nggak salah tahun 1998, waktu omaku meninggal, tapi cuma empat hari aja dan selama itu aku cuma mendekam di rumah duka aja. Kali ini, aku kembali mengalami rasanya jadi orang Pontianak. Sedih rasanya waktu harus meninggalkannya. Suatu hari, aku pasti akan kembali lagi. Seperti kata Arnold Schwarzenegger, "I'll be back." (Tapi tanpa membawa senjata raksasa, tentunya.)
- Di saat-saat sulit, aku kehilangan banyak teman lama. Tapi aku nggak menyesal, karena teman-teman lama yang tersisa adalah my gold friends. Kalian tahu kan, kata pepatah, "New friends are silver, but old friends are gold." Dan aku juga ketemu banyak silver friends. Yay!
- Menerbitkan satu buku, yaitu Obsesi, dan menuliskan 3,5 buku. Yep, Omen masih dalam penulisan, baru setengah aja. Semoga bisa kelar pada bulan Februari. Soal menerbitkan buku, Pengurus MOS Harus Mati dijadwalkan terbit bulan Maret-April. Semoga tahun ini bisa menerbitkan dua buku. Maunya sih lebih. Dan juga, aku berniat untuk menjelajahi genre baru.
- Dan yang terakhir dan terpenting adalah Alexis. Seperti yang kubilang tadi, aku mengalami masa-masa yang sangat sulit. Tapi yang membuatku tetap tegak dan berjalan maju adalah Alexis. Tanpa dia, aku sudah hancur di tengah-tengah karena kehilangan yang begitu banyak. Banyak orang bilang, anak berutang banyak pada orangtua. Dalam kasusku malah sebaliknya. And I really, really thank God for it.
Mudah-mudahan saja.
No comments:
Post a Comment